Berangkat dari keisengan semata, saya mencoba untuk browsing mengenai tempat menarik di sekitar Yogyakarta. kali ini saya mengetik "air terjun di yogya" di google. dan, wow, ternyata di Yogyakarta banyak tersimpan air terjun yang indah dan kebanyakan masih belum terjamah oleh orang-orang. dari sekian banyak air terjun itu, saya tertarik dengan air terjun yang pertama kali muncul di google yaitu air terjun curug. Ya, pasti banyak yang bingung dengan istilah ini. karena arti curug itu sendiri adalah air terjun. faktanya, masyarakat yang tinggal di sekitar air terjun biasa memanggil curug saja. karena sering membuat bingung orang lebih senang menyebutnya curug sidoharjo, ini karena curug tersebut terletak di daerah sidoharjo, Yogyakarta.
Saya terus cari tau lebih lanjut tentang curug ini di internet. dan usut punya usut ternyata, curug ini letaknya tidak jauh dengan puncak suroloyo. Apalagi puncak suroloyo? google pun memainkan perannya. gak butuh waktu lama untuk tau ternyata ini adalah puncak dari sebuah perbukitan. tempat ini ternyata punya nilai sejarah yang besar terhadap perkembangan kerajaan mataram islam di yogya dan sekitarnya. tapi, di tulisan ini saya tidak akan membahas secara spesifik tentang sejarahnya. intinya puncak suroloyo merupakan suatu tempat pertapaan, dan merupakan suatu penggambaran atas tempat tinggal dewa-dewa khayangan.
Oke, sepertinya sudah fix kalau saya sudah mempunyai destinasi wisata yang akan saya kunjungi. langsung saja saya menghubungi beberapa teman saya yang punya kesamaan interest, yaitu fotografi dan jalan-jalan. begitu saya hubungi, kita langsung deal untuk masalah waktu. tepat pada hari sabtu 14 Juli 2012 kita janji untuk mulai perjalanan. Perjalanan rencananya kita mulai jam 7.00 pagi. tapi yaa, karena this is Indonesia ya kita baru ngumpul jam 7.30. Semua dipersiapkan mulai dari bensin motor yang full, sampai perbekalan secukupnya. Tujuan kita yang pertama adalah curug sidoharjo. Rute yang kita lalui kurang lebih begini :
Dari Godean kita kebarat - Perempatan Nanggulang kita ambil ke arah Dekso - Sampai di pasar Dekso kita ambil arah ke Samigaluh - Kemudian lurus sampai kepertigaan yang menanjak, disebelah kanan terdapat plang ke arah MTs Sidoharjo, kita ambil jalan tersebut - Sampai di MTs Sidoharjo kita masuk ke gang sebelah MTs tersebut.
Perlu waktu hampir 2 jam untuk sampai di dekat MTs. ini dikarenakan salah satu motor mengalami pecah ban. dan untuk mencari tambal ban disekitar kulon progo lumayan sulit.Sesampainya didekat MTs sebaiknya kita manfaatkan GPS ( Guidance Penduduk Setempat). hahaha..ya, masksudnya. sebaiknya kita tanya penduduk setempat. ini dikarenakan curug tersebut terletak agak ke dalam hutan. Setelah tahu persis dimana letaknya, sekalian kita minta izin untuk parkir kendaraan di rumah warga.
Ada hal yang menarik di tempat ini, kita disuguhkan pemandangan pesawahan yang indah. disamping itu sebelum kita sampai ke lokasi curug sidoharjo, terlebih dahulu kita akan melewati sebuah curug kecil tepat sebelum curug sidoharjo. Buat yang pertama kali kesini, jangan kaget, yang anda lihat itu bukan curug sidoharjonya yaa..hahahaha. Saya bersama teman-teman agak kesulitan untuk menemukan curug ini sendiri. oleh karena itu jangan sungkan untuk bertanya ke penduduk, karena penduduknya sangat ramah dan gak bakal ngasih jalan yang salah. Yup, akhirnya kita sampai di curug sidoharjo.
Curug ini bisa dibilang sangat tinggi, hampir kurang lebih 75 meter, yang menarik lagi, disekitar curug ini banyak ditumbuhi bunga-bunga. tapi satu yang saya kurang sreg saat saya datang kesana. air curug ini sangat bergantung pada musim. apabila musim kemarau, debit air pada air terjun ini sangat sedikit. berbeda dengan musim hujan, debit airnya banyak dan sepertinya akan lebih seru, karena air terjunnya lebih deras. yah, walaupun belum bisa menikmati derasnya air terjun, tapi suara gemericik air yang menetes dan jatuh di bebatuan cukup untuk menenangkan hatilah :). setelah dirasa cukup berdiam diri untuk menikmati pemandangan alam ini, akhirnya gear masing-masingpun keluar, dan 'proses penjepretan' pun dilaksanakan.
Tak terasa waktu habis 1,5 jam disana, dan kamipun langsung bergegas untuk ke destinasi selanjutnya yaitu puncak suroloyo. kita mencoba mengambil jalan pintas dari sidoharjo langsung menuju puncak suroloyo. Jalannya tidak terlalu sulit kurang lebih rutenya dari MTs Sidoharjo kita ambil jalan kiri, dan ikuti jalan tersebut sampai kita ketemu simpang tiga. disimpang tersebut sudah ada penunjuk arah menuju puncak suroloyo. Medan yang kami tempuh cukup sulit, semuanya tanjakan..hahaha..tapi ya mau gimana lagi, namanya juga pengunungan. Cuaca di sana juga ekstrem, belum sampai di puncak kami sudah disambut oleh kabut tebal yang menyelimuti jalan. jarak pandang tidak lebih dari 10 meter, ditambah lagi kiri bukit kanan jurang. sudah berasa jalan mau ke bukit tinggi ( kalau yang sudah pernah pasti paham). Kondisi jalan rusak, di tambah lagi lebar jalan hanya pas kurang lebih untuk 1 mobil. tapi dengan segala upaya, udara dingin, hidung meler, akhirnya sampai juga di puncak suroloyo. sebelum masuk kita diwajibkan untuk membayar biaya retribusi sebesar 5000 untuk permoto yang dinaiki 2 orang.
Tunggu dulu, ini belum di puncak, ternyata untuk ke puncak kita harus menaiki anaka tangga kurang lebih 300 buah anak tangga dengan kemiringan hampir 45 derajat.hahaha.. kabut yang semakin tebal gak menghalangi kami untuk narsis tentunya. gak butuh waktu lama untuk sampai di puncak. di puncak cuma disediakan sebuah tempat berteduh berukuran 4 x 4m. ya, cukuplah untuk melepas penat setelah mendaki anak tangga yang keterlaluan tadi. btw, ada hal menarik yang bisa dilakukan dari puncak, salah saunya main pesawat kertas..hahahahaha.. beberapa orang jauh-jauh datang ke puncak hanya untuk main pesawat kertas..kenapa? karena tempatnya yang tinggi kita bisa melihat pesawat terbang tinggi dan lama sekali jatuh ke tanahnya, hahahaha.. kembali ke soal puncak suroloyo. seharusnya dari puncak sini, kita bisa melihat empat gunung besar di Pulau Jawa, yaitu Merapi, Merbabu, Sumbing dan Sindoro. selain itu juga kita bisa melihat candi Borobudur dan pemandangan kota Magelang dari kejauhan. sepertinya kita lagi gak beruntung. tapi tetap kabut ini memberikan kesenangan tersendiri buat kita pribadi (kelihatan banget udiknya gak pernah lihat kabut setebal ini. padahal udah biasa terkena kabut, bedanya kalau ini kabut alami, kalau kita biasanya kabut asap kebakaran hutan).
Pukul 1.30 siang kami pun menyudahi perjalanan. kali ini kami berniat melewati jalan yang tembus ke Borobudur, selama perjalanan mata tetap dimanjakan dengan pemandangan pegunungan khas kulon progo. dari borobudur, rute pulang kami melewati jalan magelang. Di jalan magelang kami berhenti dulu untuk makan siang dan barulah melanjutkan perjalaan pulang. Akhirnya selesai juga perjalanan kali ini. sangat berkesan. Nantikan yaa, catatan perjalanan berikutnya yang lebih seru, lebih keren, lebih gokil! ;)
3 komentar:
besok kembali lagi ke curug Sidoharjo pas pertengahan musim penghujan mas bro! Dijamin airnya deres mpe bikin kamera basah. :D
Tapi ya berdoa aja semoga airnya ngga jadi coklat butek.
udah diniatkan begitu kok mas bro..*penasaran mode on*
bagus curug,penasaran pingin kesana
Posting Komentar